Dahulu, pernah mendengar bahwa perkara paling indah itu adalah cinta.
Dewasa ini, perkara paling berbahaya pun adalah perihal cinta.
Secara umum, cinta itu adalah perasaan suci dimana terletak didalam hati manusia, nikmat dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Berjejer dengan sifat lain seperti iri dengki dan segala hal lainnya yang bersemayam di hati.
"Dan sebagian dari dari tanda-tanda kebesaran Nya adalah Dia menciptakan pasangan–pasangan bagi kalian dari jenis kalian, agar kalian merasa tenang pada pasangan kalian dan Dia menjadikan diantara kalian rasa kasih sayang dan cinta. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda – tanda bagi orang-orang yang berfikir." (QS. Ar-Ruum: 21)
Lalu, Hati. Dari An-Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ
“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati (jantung).”(HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599)
Dari cinta dan hati,
Hati adalah tempat atau persemaian cinta yang suci yang akan tumbuh seiring berjalannya waktu. Namun, bagaimana cinta itu salah dan benar?
Dalam hidup modern ini,
Kadang rasa iri ingin memiliki orang yang dicintai sangatlah besar, rasa ingin menghabiskan sepenuh dan sepanjang hari dengannya, sangatlah umum dan banyak sekali menyebar layaknya jamur akibat musim hujan. Lalu apakah itu sesungguhnya cinta? Atau hanya nafsu belaka yang mengatasnamakan cinta.
Cinta itu,
Memberi bukan Meminta,
Jika Kau terus meminta kepada Sang waktu untuk terus memiliki quality time bersama someone yang kamu cinta, itu namanya nafsu. Harusnya? Berilah waktumu kepada sang waktu untuk perbaikan diri sendiri. Ingat. kalau meminta sekarang, nanti masa depan kamu malah gak kebagian karna kamu gak pernah memberi.
Cinta itu,
Mengerti bukan Memaksa,
Jika orang yang kamu Cintai pergi atau bahkan acuh ketika telah lama memberikan kenyamanan kepadamu, mengertilah. Itu cara sang waktu membuat jarak pada kalian, jika kalian benar berjodoh, sang waktu akan mengembalikan dia dengan kondisi yang lebih baik dari sekarang. Jika memaksa? Maka yang kamu dapatkan adalah dia yang sekarang, dengan semua impiannya yang terhalangan karna paksaanmu. Bisa jadi malah Ia pergi sekarang dan tidak akan kembali karna muak dengan segala macam paksaan yang kamu berikan.
Cinta itu,
Melibatkan Allah SWT atau tidak?
Katanya, jika Cinta melibatkan Allah SWT itu akan worriless. Karna segala sesuatu yang berdasarkan 'Karna Allah SWT' meskipun tidak happy ending seperti di sinetron pasti tetap akan mendapatkan ganti yang lebih baik dari Allah SWT.
Cinta..
Kadang Cinta yang kurasa, diikuti hawa nafsu dan campur tangan syetan, kadang rasa rindu yang menggelora juga nafsu ingin berada didekatnya pun menjadi sangat besar. Kadang, baper dan galau mengisi hati, seakan-akan dunia ini hancur hanya karna tidak bertemu dengannya barang berapa hari.
Tapi, beruntunglah..
Cinta ini, Namanya, sudah kutitipkan lewat selembar doa singkat kehadirat Allah SWT, setidaknya meskipun tidak bermakna apapun, bisa menjauhkan dari segala hal yang mendekati zina juga yang bathil.
Bismilahirrohmanirrohim...
Sebuah catatan motivasi diri sekaligus reminder, bahwa hidup hanya sekali, juga cinta hanya ada yang suci. Bahkan, ketika harus mengaguminya lewat doa, begitupun sudah sangat bahagia.
Teruntuk calon imamku yang masih dalam perjalanan,
Semoga perjalananmu diberikan kemudahan dan keberkahan oleh Allah SWT,
Dariku,
Yang sedang dalam perbaikan diri menjadi istri sholehah idamanmu,
#diaryrisaorchid

Tidak ada komentar:
Posting Komentar